5 Hal yang Bikin Gagal Move On dari Ramadhan

 



Alhamdulillah, sudah memasuki bulan Ramadhan hampir pertengahan jalan. Rasanya, baru saja Ramadhan datang. Tapi, tak terasa sebentar lagi ia akan pergi.

Berbicara soal Ramadhan gak akan pernah ada habisnya. Entahlah, saya merasa banyak perbedaan atmosfer antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Suasana lebih tentram, nyaman, dan menyenangkan.

Kalo ditanya apa sih yang bikin susah move on saat Ramadhan? Banyaaaaak. Tapi, ada momen-momen yang paling membekas karena gak bisa kita temukan di bulan selainnya.

Sahur, Menyenangkan dan Menguji Adrenalin

Siapa nih, yang masih ngantuk tapi sudah masuk waktunya sahur?hehe

Sepertinya hampir semua orang ya. Apalagi, semasa kecil dulu, sahur jadi momen yang penuh sensasi. Senang iya, karena tiap sahur bisa dengerin orang-orang keliling pakai alat musik dan membangunkan warga sekitar untuk sahur. Uniknya, kalo di tempat saya, mereka pasti bikin nyanyian yang "tidak biasa". Contohnya, saat menyanyikan lagu diselipkan salah satu nama teman yang ada di kampung itu. Atau, kalo ada yang punya gebetan -kebetulan yg bagian membangunkan sahur anak-anak muda- jadi kesempatan untuk tebar pesona. #halah

Alat musiknya juga beragam, mulai dari perabotan emak di dapur, kayak panci, wajan, gelas, dan lain-lain. (yang jelas bukan tupperwar* emak. Wkwk)

Sampai barang-barang yang sudah gak dipake kayak kayu dan galon bekas.  Entahlah dapet ide dari mana mereka. Bahkan malam sebelum sahur tiba, mereka biasanya check sound terlebih dahulu. Dah macam artis segala ya?

Baca juga: Hempaskan Gengsi Belajar dari yang Muda

Tapi, sahur juga bisa menantang adrenalin. Saat emak telat bangunin sahur, sedangkan waktu imsak tinggal beberapa menit aja! Haha. Masak secepat kilat lalu buru-buru makan 

Dari sekian momen makan sahur, menu sahur yang paling parah adalah air putih. Wkwk

Iya, gak ada makanan sama sekali. Bahkan sekedar membuat teh pun gak sempat. Karena waktu udah bener-bener mepet. Disitulah, keimanan yang tinggi sedang diuji. Hehe

Buka Puasa, Saatnya Berburu Takjil!

Sore menjelang berbuka, saat yang paling dinanti-nanti. Orang jualan makanan dan minuman berjejer-jejer sepanjang jalan. Ya, bagi sebagian orang berbuka puasa adalah waktu pembalasan setelah sekian lama menahan haus dan lapar.

Saya pun jadi salah satu penganutnya, waktu kecil dulu. Hehe

Segala macam makanan dan jajan dibeli. Gak lupa, es degan atau es campur menjadi pembuka dahaga yang mewah. Tapi, makin kesini makin sadar, kalo berbuka itu baiknya ya secukupnya saja. Jangan kalap!

Emang sih, efek dari lapar dan haus membuat orang jadi pingin makan ini dan itu. Alhasil, gak jarang juga kan budget belanja saat bulan puasa gila-gilaan?

Ngabuburit, Jadi Kegiatan Mengalihkan Rasa Lapar

Waktu kecil dulu, puasa sehari penuh itu memang terasa berat. Maklum, namanya juga masih belajar. Nah, ngabuburit jadi andalan saya buat mengalihkannya.

Siapa sih yang gak suka jalan-jalan? Suka dong. Apalagi ini jalan-jalannya rasanya beda. Keliling-keliling lihat suasana sore, sambil beli takjil, terus pulang-pulang buka puasa. Ah, nikmatnya ..

Meskipun di bulan-bulan lain juga sering jalan-jalan sih, tapi percayalah yang ini rasanya beda. Hehe

Baksos Bersama Anak Yatim & Dhuafa

Dulu, waktu SMA saya pernah menjadi bagian dari sebuah yayasan anak yatim & dhuafa. Setiap bulan Ramadhan, pasti banyak sekali acara dari para donatur. Yang paling sering sih acara berbuka bersama dan santunan untuk anak yatim & dhuafa.

Menyenangkan sih, bisa mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang "berbeda" dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Dan kegiatan ini saya lakukan selama satu bulan penuh. Gak jarang juga sampai menginap di yayasan karena di sana butuh tenaga SDM yang banyak.

Baca juga: Apa Kabar Resolusi?

Festival Pasar Bandeng sebagai Penutup Ramadhan

Jadi, di daerah saya setiap H-3 lebaran selalu ada yang namanya Pasar Bandeng. Apa cuman jualan bandeng aja? Enggak sih. Hehe

Ya, semacam pasar malam begitu lah. Cuman, Festival Pasar Bandeng ini diadakan selama 3 hari berturut-turut, 24 jam non stop. Wow!

Mau cari apa aja di sini semua ada. Baju, mainan anak-anak, penjual makanan, hiasan rumah, sampai hewan peliharaan kayak kelinci dan hamster pun ada loh!

Kebayang gak ramainya? Ramai banget! Meskipun tiap tahun diadakan, tapi antusias masyarakat selalu tinggi. Kalo pingin menikmati ke Pasar Bandeng dengan tenang dan leluasa, jam-jam setelah sahur atau menjelang tengah malam adalah solusi yang tepat.

Masa tengah malam jalan-jalan? Ya, gimana. Kalo di luar jam itu dijamin berdesak-desakan, gak bisa gerak.  Jadi gak bisa menikmati setiap dagangan yang dijajakan dong. Huhu

Apalagi kan buka 24 non stop, jadi ya gak masalah sih jalan-jalan tengah malam. Hitung-hitung olahraga yang menyenangkan. Hehe

Dinamakan Pasar Bandeng karena di awal-awal pembukaan Pasar Bandeng ada yang namanya lelang bandeng. Eits, bukan bandeng biasa ya. Tapi bandeng yang berukuran jumbo dan memang khusus diternak untuk acara lelang. Seekornya bisa jutaan loh! 

Ajang ini tujuannya memang sebagai acara amal. Jadi, uang hasil lelang nanti sebagian akan dialokasikan untuk amal.

Sayangnya, sejak pandemi Festival Pasar Bandeng ditiadakan karena mengundang kerumunan. Yah, sedih deh. Lebih sedih lagi para pedagangnya. Biasanya mereka mendapatkan omzet berkali-kali lipat, tapi sekarang gak bisa mendapatkan apa-apa. Semoga aja pandemi segera berlalu, dan Festival Pasar Bandeng diadain lagi.

Dah, itu sih yang bikin gagal move on dari Ramadhan. Banyak kebiasaan-kebiasaan yang gak bisa ditemuin di hari-hari biasa. Sedih ya, Ramadhan cepat sekali berlalu. Semoga bisa berjumpa di Ramadhan berikutnya. Aamiin

****

Hai, postingan kali ini tema yang diangkat adalah tentang kebiasaan menyenangkan selama bulan Ramadhan. Tema ini adalah tema dari #ODOPISB Komunitas ISB yang diselenggarakan selama seminggu kedepan. Jadi, selamat menikmati cerita-cerita baru selanjutnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar